Saya tipe orang yang jarang sekali mimpi saat tidur;
yah..mungkin mimpi, tapi tidak pernah ingat sampai beberapa hari ini dengan anehnya saya ingat mimpi-mimpi saya, mimpi dari jam tidur saya yang semakin banyak akhir-akhir ini. Saya mungkin juga pernah bilang bahwa saya tidak terlalu suka tidur banyak-banyak, tidur terlalu lama dalam sehari bikin badan saya tambah lemes dan pusing-pusing, makanya saya nggak terlalu suka tidur siang.
mimpi-mimpi saya yang aneh-aneh akhir-akhir ini pun membuat saya sadar, bahwa;
"Ah....ternyata saya lagi banyak pikiran"
"....Ternyata saya lagi mengkhawatirkan banyak hal"
Rasanya begitu sesak,
Banyak yang ini saya tumpahkan tapi tidak tahu harus memulainya dari mana,
Banyak yang ingin saya ceritakan, tapi tidak tahu harus saya ceritakan ke siapa,
kadang ingin rasanya, menarik seseorang untuk duduk bersebelahan lalu mulai menumpahkan semuanya, semuanya sampai bagian sesak di dada ini kosong sekosong-kosongnya,
lalu saya sadar bahwa sangat sulit menemukan 'seseorang' yang bisa saya paksa untuk duduk dan mendengarkan, karena orang-orang di sekeliling saya begitu sibuknya berbicara dan membuat mereka mungkin lupa cara mendengarkan.
pikiran semacam "Ah...mungkin cerita saya bahkan tidak akan menyentuh gendang telinga mereka" kadang membuat saya harus menelan kembali cerita saya, menjejalnya kembali ke dalam tumpukan sampah yang semakin menggunung.
Tidak tahu, kapan tumpukan sampah ini akan meledak.
Ah, alangkah baiknya jika saya seperti dulu-dulu;
jika saya mulai sesak, saya akan menangis. Tidak akan menyelesaikan masalah memang, tapi setidaknya bisa meringkankan. Tapi, dua tahun terakhir ini saya menemukan diri sangat sulit untuk menangis.
Ingin rasanya menangis sejadi-jadinya, menangis di bawah selimut, membasahi bantal sampai rasanya air mata habis, menangisi semua-semuanya sampai tidak ada lagi yang tersisa untuk ditangisi.
Malam ini, sebelum tidur saya ingin menangis.
Cukup malam ini,
saya tidak ingin mimpi-mimpi aneh kembali datang,
cukup malam ini saja menangisnya,
menangis sampai saya tertidur,
lalu bangun dalam keadaan dada yang kosong.
Saya tidak tahu menulis ini di sini benar atau tidak,
tapi sepertinya tangan saya lebih pintar bercerita daripada mulut saya.
Ah. Sebelum menangis, saya mau mengerjakan tugas dulu. he :')
yah..mungkin mimpi, tapi tidak pernah ingat sampai beberapa hari ini dengan anehnya saya ingat mimpi-mimpi saya, mimpi dari jam tidur saya yang semakin banyak akhir-akhir ini. Saya mungkin juga pernah bilang bahwa saya tidak terlalu suka tidur banyak-banyak, tidur terlalu lama dalam sehari bikin badan saya tambah lemes dan pusing-pusing, makanya saya nggak terlalu suka tidur siang.
mimpi-mimpi saya yang aneh-aneh akhir-akhir ini pun membuat saya sadar, bahwa;
"Ah....ternyata saya lagi banyak pikiran"
"....Ternyata saya lagi mengkhawatirkan banyak hal"
Rasanya begitu sesak,
Banyak yang ini saya tumpahkan tapi tidak tahu harus memulainya dari mana,
Banyak yang ingin saya ceritakan, tapi tidak tahu harus saya ceritakan ke siapa,
kadang ingin rasanya, menarik seseorang untuk duduk bersebelahan lalu mulai menumpahkan semuanya, semuanya sampai bagian sesak di dada ini kosong sekosong-kosongnya,
lalu saya sadar bahwa sangat sulit menemukan 'seseorang' yang bisa saya paksa untuk duduk dan mendengarkan, karena orang-orang di sekeliling saya begitu sibuknya berbicara dan membuat mereka mungkin lupa cara mendengarkan.
pikiran semacam "Ah...mungkin cerita saya bahkan tidak akan menyentuh gendang telinga mereka" kadang membuat saya harus menelan kembali cerita saya, menjejalnya kembali ke dalam tumpukan sampah yang semakin menggunung.
Tidak tahu, kapan tumpukan sampah ini akan meledak.
Ah, alangkah baiknya jika saya seperti dulu-dulu;
jika saya mulai sesak, saya akan menangis. Tidak akan menyelesaikan masalah memang, tapi setidaknya bisa meringkankan. Tapi, dua tahun terakhir ini saya menemukan diri sangat sulit untuk menangis.
Ingin rasanya menangis sejadi-jadinya, menangis di bawah selimut, membasahi bantal sampai rasanya air mata habis, menangisi semua-semuanya sampai tidak ada lagi yang tersisa untuk ditangisi.
Malam ini, sebelum tidur saya ingin menangis.
Cukup malam ini,
saya tidak ingin mimpi-mimpi aneh kembali datang,
cukup malam ini saja menangisnya,
menangis sampai saya tertidur,
lalu bangun dalam keadaan dada yang kosong.
Saya tidak tahu menulis ini di sini benar atau tidak,
tapi sepertinya tangan saya lebih pintar bercerita daripada mulut saya.
Ah. Sebelum menangis, saya mau mengerjakan tugas dulu. he :')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Blogger yang baik adalah blogger yang setelah membaca memberikan kommentar ^.^