Analogi Kepak Rama-Rama


        "Coba kalian perhatikan. Kita itu selalu disuruh membaca. Membaca yang luas, membaca tanda-tanda"

        "Di tangan saya ada seekor rama-rama yang dikeringkan. Ketika hidup dia terbang lincah ke sana dan kemari. Mempesona karena keindahan warnanya. Tapi dia awalnya seekor ulatyang buruk rupa dengan prestasi tertinggi memanjat ranting. Namun, ulat tidak puas dengan prestasi ini. Setelah mengumpulkan semua bekal, dia mengasingkan diri, dan bertapa dalam kepompong. Mengolah dirinya untuk menjadi lebih baik"
 
         "Setelah merasa cukup di masa pengasingan, dia berjuang keras merobek kepompongnya yang liat. Pelan-pelan dia meregangkan badannya. Sayapnya yang basah dan ringkih dia kepak-kepakkan sehingga menjadi kering dan kuat. Dia hirup udara untuk menguatkan badannya. Dulu hanya merayap di ranting, kini terbang bebas ke angkasa. Dulunya ulat yang lemah dan jelek kini jadi rama-rama bersayap indah. Sesuatu itu bisa indah pada waktunya."

- Ini salah satu cerita Kiai Rais dengan analogi dunia hewan yang saya kutip dari novel "Rantau 1 Muara" nya Mas A.Fuadi. 


Dulu hanya merayap di ranting, 
kini terbang bebas ke angkasa. 
Dulunya ulat yang lemah dan jelek 
kini jadi rama-rama bersayap indah. 
Sesuatu itu bisa indah pada waktunya.

Analogi yang indah kan ? hehe
Mungkin saya juga memang perlu mengamalkan ilmu rama-rama ini. :)
 

1 komentar:

  1. hallo ziah... daerah malang juga bisa kok.... line kakak ya... :)
    untuk apdet buku yang lagi dibaca biar ngetagnya cepet jadi nggak berat di ongkir ;)

    BalasHapus

Blogger yang baik adalah blogger yang setelah membaca memberikan kommentar ^.^