#SuratKecil 1 : Untuk Tuhan

Untuk yang terhormat,
Tuhan-ku satu-satunya.

Tuhan, Apa kabar ?
Aku -tentunya dengan kehendak-Mu, sedang baik-baik saja. Terimakasih^^
Walaupun Engkau pasti sudah tau meski aku tidak menulis surat ini, tetap saja aku ingin menulisnya. Karena kadang, hal-hal ini luput aku curahkan padamu, lalu aku terlalu malu untuk mengatakannya lewat lisan. Tuhan, maaf jika surat ini mengganggu waktu-Mu yang sudah cukup sibuk.

Akhir-akhir ini aku sering malu jika memikirkan-Mu. Jika kupikir lagi, dalam satu hari hanya 5 waktu aku meluangkan waktu untuk-Mu, itu pun hanya sebentar-sebentar, sementara Engkau meluangkan seluruh waktu-Mu untuku; menjaga agar darahku tetap mengalir dari sejak aku membuka mata sampai aku tertidur. Bahkan ketika aku sudah terlelap...Kau masih menjaga nafasku agar tidak berhenti barang sedetik pun.

Aku malu. Rasanya hanya ketika takdir sedang tidak baik pada ku saja sujudku jadi lebih lama, do'a ku jadi panjang-panjang; itu pun penuh dengan ratapan, keluhan, tidak jarang bahkan aku menyalahkan takdir yang sejatinya sudah diatur sebaik mungkin oleh-Mu. Sementara, saat takdir begitu memanjakan ku, aku sering melupakan-Mu...seolah apa yang aku dapat bukanlah pemberian-Mu. Aku kurang bersyukur, Tuhan. 

Tuhan...
Aku malu. Aku dekat-dekat padamu ketika aku hendak meminta sesuatu, mengerjakan ini-itu berharap Kau memberi imbalan. Karena Engkau Maha baik, Kau teramat sering mengabulkan pintaku. Sementara aku, tidak sempat mengucapkan terimakasih karena terlalu senang dengan pemberian-Mu.

Saat aku mengerjakan sesuatu, dan tersadar bahwa Engkau tidak menyukainya. Aku sering berkata "Ah...Tuhan pasti mengerti" atau "Tuhan pasti mengampuniku" hanya karena aku tau Engkau Maha Pengampun. 
Aku juga masih sering bertanya-tanya, "kenapa ini terjadi padaku ?"...."Kenapa aku ?" saat seuatu masalah sedang menimpaku. Dan tidak sekalipun aku bertanya "Kenapa aku ?" ketika Engkau Yang Maha Pengasih melemparkan Rizki untukku, untuk yang ke sekian kalinya.
Aku masih kurang bersyukur, Tuhan.

Tuhan, maaf.

Tertanda,
Hamba-Mu yang sering lupa caranya bersyukur.

2 komentar:

  1. Terimakasih sudah mengingatkan saya juga dalam suratmu,.
    Harus bisa lebih bersyukur mulai saat ini, dan seterusnya. InsyaAllah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama kak....
      saya pun diingatkan oleh tulisan seseorang juga :)

      Hapus

Blogger yang baik adalah blogger yang setelah membaca memberikan kommentar ^.^